(Karl Rupect -Street team-)Mengenai asal-usul mitologi manusia dasar laut sudah sangat lama, terlebih lagi sejak beberapa dekade ini selalu merupakan topik yang diperhatikan orang-orang. Akan tetapi hingga saat ini, tidak ada yang bisa mengetahui makhluk hidup dasar laut ini sebenarya apa? Namun sejak beberapa dekade, sehubungan dengan data makhluk hidup dasar laut yang disaksikan menunjukkan, bahwa mereka memang eksis di atas bumi ini.
Berita harian Jiang Nan tanggal 2 Oktober, tahun 1958, Doktor Lordan dari lembaga samudera nasional Amerika berhasil memotret sejumlah jejak kaki aneh yang mirip manusia dasar laut di kedalaman 3 mil samudera Atlantik
Tahun 1963, di laut bagian timur, ketika Angkatan Laut Amerika (Navy Seal) mengadakan latihan perang di kapal selam menemukan sesosok “makhluk aneh”, ia bukan ikan, juga bukan binatang, melainkan sebuah “kapal” yang berbaling-baling, bergerak hilir mudik di kedalaman 300 meter laut dalam di dasar laut, kecepatan mencapai 280 km, kecepatan speed-nya adalah harapan teknologi manusia modern yang jauh tertinggal.
Tahun 1968, juru kamera bawah air wilayah Miami, AS yakni Moony melihat sesosok binatang yang aneh di dasar laut: Mukanya seperti kera, lehernya lebih panjang 4 kali lipat dibanding manusia, matanya seperti mata manusia, tapi lebih besar. Setelah binatang itu melihat juru kamera tersebut, lantas dengan gerakan refleks berenang menjauh menggunakan “baling-baling” di bagian kakinya.
Tahun 1973, puluhan kapal perang Norwegia dan NATO menemukan sesosok makhluk aneh bawah air yang di sebut “kapal siluman”. Setelah diserang dengan berbagai senjata, namun semuanya tidak berguna. Ketika ia menyembulkan diri di atas permukaan air, segala peralatan telekomunikasi radio, radar dan sonar yang begitu banyaknya tidak berfungsi, dan baru normal kembali saat ia lenyap.
.
Pekerja ganggang laut di sepanjang pantai Spanyol melaporkan, bahwa mereka pernah melihat sebuah bangunan beratap bundar yang transparan dan besar di dasar laut, nelayan dan pelaut di pinggir daratan benua Amerika juga mengatakan pernah melihat benda serupa. Menurut pakar dari Amerika bahwa ia tidak seperti instalasi pertahanan tertentu. Jika demikian halnya, lantas karya siapakah ini?
Menghadapi makhluk bawah air berinteligensi yang langka ini, ilmuwan Amerika berpendapat, mereka bukan saja bisa hidup di dalam samudera yang beroksigen, tapi juga dapat hidup di “udara samudera”, merupakan cabang lain dari manusia purbakala.
Namun orang yang berpandangan lainnya berpendapat, bahwa tidak mungkin makhluk serupa manusia di dasar laut itu adalah manusia dari cabang lainnya, sebab tingkat teknologi makhluk-mkahluk berinteligensi ini sudah jauh melampaui teknologi manusia di daratan. Besar kemungkinan mereka adalah makhluk angkasa luar yang unik yang menetap di air dalam. Sebab di antara 4 spesies makhluk angkasa luar sejenis yang pernah mengadakan kontak dengan kita, yang paling sering ditemui adalah “makhluk ganjil serupa manusia”.
Menurut laporan bulan September 1984, bahwa di antara insiden jatuhnya pesawat UFO yang terjadi di sekitar teluk Ao bi, Siberia, 5 sosok “makhluk angkasa luar” yang diselamatkan orang-orang dari lokasi kecelakaan tersebut. Sekujur tubuh mereka ditumbuhi dengan sisik yang halus, tidak berbibir, dan anggota bagian tubuh lainnya mirip dengan anak-anak manusia. Bayi yang dilahirkan salah satu “makhluk angkasa luar” betina beratnya 1.752 gram, tinggi 0,5 m, sisik di tubuhnya sangat tebal, kepalanya seperti kadal, matanya sipit dan hitam, tidak mempunyai batang hidung, tetapi ada sebuah lubang kecil, dan warna kulitnya sedikit berwarna biru.
Seandainya laporan di atas itu benar, maka tidak sulit untuk mendapatkan kesimpulan tentang hubungan “makhluk-makhluk angkasa luar” tersebut dengan spesies yang hidup di dasar laut. Apalagi kemampuan inteligensi mereka adalah perbedaan yang sangat jauh dengan manusia. Makhluk-makhluk berjiwa yang berinteligensi tinggi ini, besar kemungkinan adalah suatu ras makhluk angkasa luar tertentu. Namun sebenarnya apakah makhluk-makhluk serupa manusia di dasar laut ini, masih perlu menunggu ilmuwan untuk menyingkapnya.
Berita harian Jiang Nan tanggal 2 Oktober, tahun 1958, Doktor Lordan dari lembaga samudera nasional Amerika berhasil memotret sejumlah jejak kaki aneh yang mirip manusia dasar laut di kedalaman 3 mil samudera Atlantik
Tahun 1963, di laut bagian timur, ketika Angkatan Laut Amerika (Navy Seal) mengadakan latihan perang di kapal selam menemukan sesosok “makhluk aneh”, ia bukan ikan, juga bukan binatang, melainkan sebuah “kapal” yang berbaling-baling, bergerak hilir mudik di kedalaman 300 meter laut dalam di dasar laut, kecepatan mencapai 280 km, kecepatan speed-nya adalah harapan teknologi manusia modern yang jauh tertinggal.
Tahun 1968, juru kamera bawah air wilayah Miami, AS yakni Moony melihat sesosok binatang yang aneh di dasar laut: Mukanya seperti kera, lehernya lebih panjang 4 kali lipat dibanding manusia, matanya seperti mata manusia, tapi lebih besar. Setelah binatang itu melihat juru kamera tersebut, lantas dengan gerakan refleks berenang menjauh menggunakan “baling-baling” di bagian kakinya.
Tahun 1973, puluhan kapal perang Norwegia dan NATO menemukan sesosok makhluk aneh bawah air yang di sebut “kapal siluman”. Setelah diserang dengan berbagai senjata, namun semuanya tidak berguna. Ketika ia menyembulkan diri di atas permukaan air, segala peralatan telekomunikasi radio, radar dan sonar yang begitu banyaknya tidak berfungsi, dan baru normal kembali saat ia lenyap.
.
Pekerja ganggang laut di sepanjang pantai Spanyol melaporkan, bahwa mereka pernah melihat sebuah bangunan beratap bundar yang transparan dan besar di dasar laut, nelayan dan pelaut di pinggir daratan benua Amerika juga mengatakan pernah melihat benda serupa. Menurut pakar dari Amerika bahwa ia tidak seperti instalasi pertahanan tertentu. Jika demikian halnya, lantas karya siapakah ini?
Menghadapi makhluk bawah air berinteligensi yang langka ini, ilmuwan Amerika berpendapat, mereka bukan saja bisa hidup di dalam samudera yang beroksigen, tapi juga dapat hidup di “udara samudera”, merupakan cabang lain dari manusia purbakala.
Namun orang yang berpandangan lainnya berpendapat, bahwa tidak mungkin makhluk serupa manusia di dasar laut itu adalah manusia dari cabang lainnya, sebab tingkat teknologi makhluk-mkahluk berinteligensi ini sudah jauh melampaui teknologi manusia di daratan. Besar kemungkinan mereka adalah makhluk angkasa luar yang unik yang menetap di air dalam. Sebab di antara 4 spesies makhluk angkasa luar sejenis yang pernah mengadakan kontak dengan kita, yang paling sering ditemui adalah “makhluk ganjil serupa manusia”.
Menurut laporan bulan September 1984, bahwa di antara insiden jatuhnya pesawat UFO yang terjadi di sekitar teluk Ao bi, Siberia, 5 sosok “makhluk angkasa luar” yang diselamatkan orang-orang dari lokasi kecelakaan tersebut. Sekujur tubuh mereka ditumbuhi dengan sisik yang halus, tidak berbibir, dan anggota bagian tubuh lainnya mirip dengan anak-anak manusia. Bayi yang dilahirkan salah satu “makhluk angkasa luar” betina beratnya 1.752 gram, tinggi 0,5 m, sisik di tubuhnya sangat tebal, kepalanya seperti kadal, matanya sipit dan hitam, tidak mempunyai batang hidung, tetapi ada sebuah lubang kecil, dan warna kulitnya sedikit berwarna biru.
Seandainya laporan di atas itu benar, maka tidak sulit untuk mendapatkan kesimpulan tentang hubungan “makhluk-makhluk angkasa luar” tersebut dengan spesies yang hidup di dasar laut. Apalagi kemampuan inteligensi mereka adalah perbedaan yang sangat jauh dengan manusia. Makhluk-makhluk berjiwa yang berinteligensi tinggi ini, besar kemungkinan adalah suatu ras makhluk angkasa luar tertentu. Namun sebenarnya apakah makhluk-makhluk serupa manusia di dasar laut ini, masih perlu menunggu ilmuwan untuk menyingkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar