Akhir-akhir ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan penemuan ikan berkepala buaya oleh seorang nelayan di Surabaya. Segera sebagian orang mengkaitkan penemuan ini dengan peristiwa-peristiwa mistik. Benarkah ikan ini makhluk jadi-jadian ?
Walaupun sudah diklarifikasi oleh beberapa media seperti kompas, namun berita ini masih beredar luas tanpa klarifikasi. Jadi saya memutuskan untuk memposting berita ini.
Pertama, sebenarnya dalam 3 bulan ini ada dua ikan berkepala buaya yang ditemukan di Indonesia. Yang pertama adalah di Sumatera Utara pada bulan September 2009. Ini fotonya :
Ikan ini diisukan memiliki kekebalan tubuh dan beberapa paranormal menganggap ikan ini sebagai ikan gaib.
Ikan yang kedua adalah yang ditemukan di Surabaya pada bulan November ini. Ini fotonya :
Sama seperti ikan yang ditemukan di Sumatera Utara. Ikan ini juga dianggap sebagai ikan jadi-jadian.
Walaupun sudah diklarifikasi oleh beberapa media seperti kompas, namun berita ini masih beredar luas tanpa klarifikasi. Jadi saya memutuskan untuk memposting berita ini.
Pertama, sebenarnya dalam 3 bulan ini ada dua ikan berkepala buaya yang ditemukan di Indonesia. Yang pertama adalah di Sumatera Utara pada bulan September 2009. Ini fotonya :
Ikan ini diisukan memiliki kekebalan tubuh dan beberapa paranormal menganggap ikan ini sebagai ikan gaib.
Ikan yang kedua adalah yang ditemukan di Surabaya pada bulan November ini. Ini fotonya :
Sama seperti ikan yang ditemukan di Sumatera Utara. Ikan ini juga dianggap sebagai ikan jadi-jadian.
Kompas.com sebenarnya sudah mengklarifikasinya dengan mengidentifikasi ikan ini sebagai Lepisus peus, seekor ikan yang berasal dari Meksiko. Ini kutipannya :
SURABAYA, KOMPAS.com — Ikan kepala buaya tersangkut di jala saat warga mencari ikan di sungai kawasan Jagir, Surabaya, Jumat (13/11). Ikan yang membuat geger warga ini adalah jenis Lepisus peus yang dinyatakan sebagai spesies asing dari Meksiko yang bisa berinvasi ke ekosistem lokal.
Namun anehnya, saya tidak bisa menemukan informasi mengenai Lepisus Peus di google atau Yahoo. Apabila kita mengetik kata Lepisus Peus, maka kita hanya akan menemukan entry yang keluar adalah entry yang berasal dari media/blog Indonesia. Apakah Kompas salah kutip ?
Saya tidak bisa memastikannya karena saya bukan ahli ikan. Tapi mungkin yang dimaksud oleh Kompas adalah Lepisosteus, bukan Lepisus Peus.
Ikan ini jelas bukan ikan jadi-jadian. Mereka berasal dari Family Lepisoteidae yang terdiri dari 7 spesies yang terbagi dalam dua genus. Genus yang pertama adalah Atractosteus dan yang kedua adalah Lepisosteus.
Ikan ini jelas bukan ikan jadi-jadian. Mereka berasal dari Family Lepisoteidae yang terdiri dari 7 spesies yang terbagi dalam dua genus. Genus yang pertama adalah Atractosteus dan yang kedua adalah Lepisosteus.
Ikan jenis ini biasa disebut "Gar", dan yang bermoncong buaya biasa disebut "Alligator Bar".
Ikan ini adalah ikan air tawar yang hidup di perairan Amerika hingga Mexico. Ia bisa mencapai panjang hingga 3 meter dan berat hingga 100 kg. Dengan melihat giginya, tentu saja kita mengetahui bahwa ikan ini adalah seekor karnivora. Ikan ini sebenarnya bukan ikan yang asing bagi para penduduk Amerika. Mungkin bagi Indonesia, ikan ini memang terlihat aneh sehingga dianggap jadi-jadian.
Ini foto-foto dari genus Atractosteus (3 spesies).
Ini dari spesies Atractosteus Tristoechus :
Dibawah ini ikan dari species Atractosteus Spatula yang mirip dengan yang ditemukan di Sumatera Utara (ujung moncong atas agak membulat) :
Di bawah ini adalah species bernama Atractosteus Tropicus yang mirip sekali dengan yang ditemukan di Surabaya :
Sedangkan ini salah satu contoh dari Genus Lepisosteus (4 spesies), yaitu Lepisosteus Osseus :
Bahkan kadang kedua spesies dari genus Atractosteus dan Lepisosteus bisa dikawinkan dan menghasilkan jenis yang baru. Ini contohnya perkawinan antara Lepisosteus platostomus dengan Atractosteus spatula.
Lalu pertanyaannya bagaimana ikan ini bisa sampai ditemukan di Indonesia ?
Jawabannya adalah sama seperti bagaimana seekor Alligator bisa ditemukan di selokan, yaitu karena seseorang menaruhnya disitu. Kejadian ini umum terjadi dimana-mana. Ketika seekor hewan bertambah besar dan merepotkan, pemiliknya yang tidak tega membunuhnya akan membuangnya.
Jadi kesimpulannya, entahkah Lepisus Peus ataukah Lepisosteus, paling tidak misteri ikan "jadi-jadian" ini sudah terpecahkan bukan ?
(Anyway, saya berpendapat ikan yang ditemukan di Sumatera Utara dan Surabaya adalah dari genus Atractosteus, bukan Lepisosteus )
Mungkin anda juga ingin membaca mengenai ikan lain yang juga pernah dianggap sebagai ikan jadi-jadian : Pacu-ikan yang memiliki gigi seperti manusia
Jadi kesimpulannya, entahkah Lepisus Peus ataukah Lepisosteus, paling tidak misteri ikan "jadi-jadian" ini sudah terpecahkan bukan ?
(Anyway, saya berpendapat ikan yang ditemukan di Sumatera Utara dan Surabaya adalah dari genus Atractosteus, bukan Lepisosteus )
Mungkin anda juga ingin membaca mengenai ikan lain yang juga pernah dianggap sebagai ikan jadi-jadian : Pacu-ikan yang memiliki gigi seperti manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar